Selasa, 15 Januari 2008

DSS (Decision Support System)

A.Pengertian DSS (Decision Suport System)
Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. Tahapan DSS:
1.Definisi masalah
2.Pengumpulan data / elemen informasi yang relevan
3.Pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
4.Menentukan alternatif - alternatif solusi ( bisa dalam persentase )

B.Tujuan dari DSS adalah sebagai berikut:
  1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur.
  2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
  3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.
C. Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut:
  1. Mengambil elemen-elemen informasi.
  2. Menaganalisis seluruh file.
  3. Menyiapkan laporan dari berbagai file.
  4. Memperkirakan dari akibat keputusan.
  5. Mengusulkan keputusan.
  6. Membuat keputusan.
 
Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen besar:
1) Database
2) Model Base
3) Software System
Sistem database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang berasal dari transaksi sehari hari, maupun data dasar (master file). Untuk keperluan DSS, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi.

Komponen kedua adalah Model Base atau suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk di dalamnya tujuan dari permasalahan (obyektif), komponen-komponen terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya.

Kedua komponen tersebut untuk selanjutnya disatukan dalam komponen ketiga (software system), setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk model yang “dimengerti” komputer . Contohnya adalah penggunaan teknik RDBMS (Relational Database Management System), OODBMS (Object Oriented Database Management System) untuk memodelkan struktur data. Sedangkan MBMS (Model Base Management System) dipergunakan untuk mere-presentasikan masalah yang ingin dicari pemecahannya. Entiti lain yang terdapat pada produk DSS baru adalah DGMS (Dialog Generation and Management System), yang merupakan suatu sistem untuk memungkinkan terjadinya “dialog” interaktif antara komputer dan manusia (user) sebagai pengambil keputusan.


C. Dampak Pemanafaatan DSS

Dampak utama pemanfaatan DSS antara lain:
  1. Dapat menyelesaikan problem yang kompleks.
  2. Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
  3. Lebih cepat dengan hasil yang lebih baik (terutama dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi).
  4. Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
  5. Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
  6. Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.

Proses pengembangan DSS tidak ubahnya dengan pengembangan sistem lain. Jika mengacu pada konsep Daur Hidup Sistem (System Life Cycle), ada 5 (lima) tahap pengembangan yaitu analisa sistem, perancangan sistem, penulisan program, pengkonversian sistem lama ke sistem baru dan pengimplementasiannya, serta evaluasi pasca implementasi. Kesemuanya ini perlu juga dilakukan jika ingin membangun DSS. Ada kalanya juga diterapkan konsep Prototype.
Hal terpenting yang perlu diingat dalam pengembangan DSS adalah peran kontribusi dari setiap pihak yang terlibat dan di momen mana peranan itu selayaknya dijalankan. Berbeda dengan pengembangan konsep sistem lain (DP, AIS, maupun MIS) yang dapat menggunakan pendekatan top-down, bottom-up, dan kombinasinya, pada saat merancang DSS unsur top-down akan sangat mendominasi. DSS akan digunakan bagi para pengambil keputusan. Informasi apa saja yang dibutuhkan untuk proses itu tidak akan pernah diketahui dari bawah. Jelas peranan manajemen puncak sangat berpengaruh dalam kesuksesan pengembangan DSS.

D. Faktor Pendukung DSS

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan secara kelompok, seperti terlihat pada gambar Pengambilan keputusan yang baik harus memperhatikan beberapa faktor, diantaranya:
  1. Karakteristik dari kelompok itu sendiri.
  2. Kemampuan kelompok dalam memecahkan suatu masalah.
  3. Kondisi organisasi.
  4. Menggunakan aplikasi Computer Base Information System (CBIS) untuk lingkungan kelompok, seperti: Electronic Meeting System (EMS) dan Group Decision Support System (GDSS).